Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Artemis

17 April 2022   15:15 Diperbarui: 17 April 2022   19:02 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Artemis/Dokpri @ams99 By. TextArt 

Puisi : Artemis

Kulukiskan wajahmu di antara pagi dan puisi
Ketika matahari naik sepenggalah, ronanya kian memerah
Layaknya raut indah Humaira
Ketika malam hendak bertandang; ia teduh dan pasrah
Di keremangan malam; Aku mengusapnya penuh birahi

Kutuliskan namamu di antara senja dan sajak
Meski sebentar ia telah terekam begitu congkak
Merasuk hingga ke ufuk dan lubuk jiwa
Kendati malam telah menghapus jingga
Esok mentari akan menyulam kembali; menjadi semula

Kurapalkan perihalmu diantara subuh dan syair
Waktu, ketika kesunyian mencapai puncaknya
Keheningan merajai mayapada
Kepasrahan dua jiwa mengeja alam dalam sabda
Sebelum pagi tiba; Kau telah kembali suci

Penajam Paser Utara, 14 April 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Sajak yang Salah Alamat.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6258df2e3794d13ebd7c4862/puisi-sajak-yang-salah-alamat

Puisi Pilihan: Pagi Setelah Hujan.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6253e8b13794d1757401c882/puisi-pagi-setelah-hujan

Puisi Pilihan Lainnya: Di Puncak Bukit, Wajahmu Kupandangi.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/624a56a65a74dc2e1b6ed192/puisi-di-puncak-bukit-wajahmu-kupandangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun