Puisi : Ada yang Bermukim di Sungai Mahakam
Laksana Sungai Mahakam dan Kota Samarinda
Bertemunya sebuah asa
Tak pernah usai
Tak kenal henti
Mengabadi
Mengalir air dari hulu
Nyaris seribu kilometer jarak tempuh
Menghanyutkan isi hati
Menitipkan harapan; meniti hari-hari
Bermukim rindu di hilir
Keduanya menjelma kekasih
Satu menanti
Satu mengunjungi
Aku ingin Kita seperti mereka
Membawa segenap remah-remah
Untuk Kita olah bersama
Lalu kita hidangkan di sebuah meja
Meski dengan pesta sederhana
Kita merajut asa penuh romansa
Merindukan pertemuan;
Mendatangimu dalam penantian
Menyambutku penuh kehangatan
Hingga debar-debar menjadi kesatuan
Maksimum kasmaran
Samarinda, 12 April 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Pagi Setelah Hujan.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6253e8b13794d1757401c882/puisi-pagi-setelah-hujan
Puisi Pilihan: Riwayat Luka.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/624bd0f59510517a990c95e5/puisi-riwayat-luka
Puisi Pilihan Lainnya: Di Puncak Bukit, Wajahmu Kupandangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H