Puisi : Wajah Kita Bersilang Arah
"Wajah kita tak lagi saling menghadap," ucapmu sambil memalingkan arah raut wajah merah cantik. Kalimat-kalimat yang Kau simpan rapi di kelindan pikir tak mampu kau lisankan, sebab tak ingin berserakan keluar di manis bibir, sepertinya gugusan kata-kata itu kini telah menjelma puji-pujian.
Kau begitu kuat di kuasai amarah, ketika kita bersilang arah. Tetapi tiba-tiba menjadi lunglai, tatkala wajah ini telah dihadapanmu. Panas mentari begitu menguap dikepala, seketika dingin oleh hembusan angin kedatanganku.
“Wajah kita berlainan arah” ucapmu lagi sambil mengunyah kalimat-kalimat rapi yang selalu menjadi ciri khas, yang membuatku kagum sejak semula. Ruang dan waktu hanya sementara dan memisahkan raga, tapi tidak jiwa kita.
“Wajah kita bersilang arah” bisikmu, tatkala wajahmu menyentuh dadaku, dan wajahku mencium jenjang lehermu.
Penajam Paser Utara, 4 April 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Riwayat Luka
Puisi Pilihan: Di Puncak Bukit Wajahmu Kupandangi
Puisi Pilihan Lainnya: Menunggu Kau Kembali