Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Riwayat Luka

5 April 2022   20:40 Diperbarui: 6 April 2022   04:20 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Riwayat Luka

Ingin kususuri titian itu hingga ke ujungnya
Meresapi setiap langkah
Dengan segala yang merambat di sekeliling
Suara-suara alam berkumandang
Seperti nyanyian sunyi sang biduan

Pada langkah yang entah keberapa
Kaki tersentak, hati terhenyak
Dibawah kaki, air menggenang cepat
Didalam kepala, memori mengulang riwayat
Keduanya datang tiba-tiba

Membaca guratan dalam sejarah
Dan segala yang berlalu
Kau seketika menjelma kuat di ingatan

Hembusan angin sepoi-sepoi
Menggoyangkan dahan-dahan letih
Daun-daun bakau meluruh memenuhi jalan-jalan kayu
Dada sesak memenuhi
Mengenang masa-masa bersamamu

Cericit burung-burung di ranting-ranting pohon
Mengisyaratkan keasrian alam
Mengingatkan suara khas indah
Manis bibirmu tersungging

Bening air dibawah jembatan
Menampakkan dasarnya; penuh akar-akar pohon
Kuat mencengkeram pokok-pokoknya; meski terendam
Wajahmu menggenang disana
Menampakkan guratan-guratan kecantikan abadi
Begitu kokoh merasuk ke dinding hati

Tak mampu kulanjutkan langkah
Menyusuri hingga ujung titian
Seperti inginku sejak permulaan
Terlalu letih kaki melangkah

Beban pikiran menggelanyut pilu
Sebab kini, disini semua menjadi tentangmu
Di tempat ini sesuatu telah menjelma riwayat luka
Kita sedang tidak bersama lagi
Kau menukar mimpi-mimpi
Di saat Aku terbangun dari tidur pagi

Penajam Paser utara, 30 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Di Puncak Bukit, Wajahmu Kupandangi

Puisi Pilihan: Puisi yang Kau Pinta

Puisi Pilihan Lainnya: Menunggu Kau Kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun