Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Syair Waktu

19 Maret 2022   23:23 Diperbarui: 19 Maret 2022   23:26 3808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Syair Waktu

Rinai hujan di permulaan musim, tak terduga
Hadir tiba-tiba, meluruh tanpa tanda
Menjelma rahasia

Tanah-tanah kering yang terbuka
Tertutup seketika
Hujan menyapanya penuh gempita
Menjadi basah

Hujan menderas
Terus menerus mengetuk jendelaku yang cacat
" Tidakkah cukup riwayat membuka pintu insaf ?"

Penajam Paser Utara, 18 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Mengejawantah Rindu #2

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/623161e380a65a7133180a22/puisi-mengejawantah-rindu-2

Puisi Pilihan: Menunggu Kau kembali

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/621e2b0231794953ea3a1692/puisi-menunggu-kau-kembali

Puisi Pilihan Lainnya: Mengejawantah Rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun