Puisi : Sejati
Sajak Kecil Untuk "HP"
Telah cukup lama berdiam diri
Bukan tak mampu, bukan jua tak berani
Stabilitas menjadi alasan paling gigih
Di masa lalu, ada yang mengingkari
Berapa banyak tak peduli
Adapula tetap menemani, meski dalam sunyi
Di masa peralihan ini
Tuan hidup kembali
Menyambut pagi, menutup senja, membangun negeri
Tuan tak memilih
Semua sama saja, kini
Bersama-sama mengayuh tangan, melangkahkan kaki
Masa depan mesti di raih
Tak ada barisan sakit hati
Tak ada sekat sengkuni
Tuan berkata penuh api
Membara menyinari semedi
Sesiapa hendak maju bersama menuju cita menggapai
Gandenglah tangan beramai-ramai
Penajam Paser Utara, 11.03.2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Mengejawantah Rindu
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6228aac8bb44864d78297832/puisi-mengejawantah-rindu
Puisi Pilihan: Menunggu Kau Kembali
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/621e2b0231794953ea3a1692/puisi-menunggu-kau-kembali
Puisi Pilihan Lainnya: Terbentang Rindu dan Doa antara Kiev dan Moskow
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H