Puisi : Hakikat Sepi
Dalam sepi Aku gamang
Hendak bertualang namun enggan
Hendak tafakur namun segan
Betapa tidak, sepi mengajarkan kehilangan
Tentang sesuatu yang pernah erat di genggaman
Sepi mengantarkan keinginan
Untuk melepas yang menggerogoti pikiran
Sepi adalah perasaan yang menepi
Dari segala riuh tak terkendali
Dari segalam macam elaborasi
Penuh demagogi
Sepi menihilkan kemungkinan-kemungkinan
Menambatkan rona batin
Terbelenggu keangkuhan
Dunia penuh kefanaan
Sepi adalah suara yang sembunyi; hening
Di balik hati yang presisi
Dalam pengembaraan penuh intuisi
Menjelma nurani
Kini, dalam sepi Aku yakin
Menemukan cinta hakiki
Menuju rindu Ilahi
Penajam Paser Utara, 3 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya:Â Terbentang Rindu dan Doa Antara Kiev dan Moskow
Puisi Pilihan:Â Menunggu Kau Kembali
Puisi Pilihan Lainnya:Â Kukira Kau Rumah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H