Puisi: Hujan Malam yang Cemas
Di luar hujan menderas
Suara gemericiknya menerabas
Genting-genting rumah memantulkan suara-suara keras
Malam merasuk demikian halus
Gurat pikiran bertandang malas
Mendistorsi cemas
Di daun jendela kaca yang tipis
Nampak kabut-kabut meranggas
Tercerai berai udara mengibas-ngibas
Malam, sepertinya akan memelas
Bulan tak nampak sedikitpun menapak tilas
Rindu tak henti-hentinya bertunas
Di luar hujan belum juga berkemas
Mencipta genangan tak terbatas
Menjelma kenangan penuh tandas
Balikpapan, 22.02.2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Aforisme
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/620cfd5481e415370b0a0bf3/puisi-aforisme
Puisi Pilihan: Kukira Kau Rumah
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6200ca8487000043a13cb064/puisi-kukira-kau-rumah
Puisi Pilihan Lainnya: Memendam Rindu
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6201d624b4616e349b1966f2/puisi-memendam-rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H