Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Refleksi Akhir Tahun

31 Desember 2021   22:59 Diperbarui: 31 Desember 2021   23:31 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi Refleksi Akhir Tahun / Dokpri @ams99 By. Text On Photo 

Refleksi Akhir Tahun

Di penanggalan paling ujung
Aroma semrawut masih terasa
Meski tak mampu kita hitung
Paling tidak, kita bisa menerka-nerka

Pandemi masih bersemi
Meski kian landai
Banyak yang jadi lalai
Kurang taat, dimana-mana tempat ramai

Ekonomi nampak labil
Orang-orang kecil belum kuat daya beli
Menghitung-hitung pengeluaran tiap hari
Sedang tak ada akuisisi

Lapangan kerja belum lagi tersedia
Tahun-tahun kemarin banyak PHK
Sambil menunggu cuaca cerah
Untuk sementara menjadi tanggungan orang tua

Di penghujung tahun ini
Aroma itu masih berbalut luka
Tetap terasa pedih perih
Obat ampuh penyembuh belum juga nampak

Yang tersisa dari keadaan hari-hari ini
Sejumput rindu, sehimpun doa-doa dan pengharapan
Tuhan tak pernah mencobai
Atas apa yang tak mampu kita tanggung

Penajam Paser Utara, 31 Desember 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Mutualisme

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61ca926a06310e16cf1d4232/puisi-mutualisme

Puisi Pilihan: Rindu yang Tertinggal

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61c8923c06310e327d0805a2/puisi-rindu-yang-tertinggal

Puisi Pilihan Lainnya: Lelaki Pengumpul Pasir

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61c4605706310e06306007e2/puisi-lelaki-pengumpul-pasir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun