Wajahmu Menggenang Sepanjang Mahakam
Panjang waktu menyusuri sungai mahakam
Tak mampu menakar kerinduanku mengenang setiap jengkal kaki yang telah kita jejakkan
Berdua menelusuri jejak rindu terlanjur berkelindan
Arus sungai tenang, meski sesekali mengombak
Entah karena desiran angin, hempasan perahu, atau sekadar gejala alam
Seperti dirimu, Kau begitu menenangkan, namun sesekali memompa degup jantung
Dan semua itu, kunikmati sebagai sebuah hal istimewa
Sepanjang pandangan kiri dan kanan aliran sungai
Hamparan hijau membentang tak mengenal usai
Menghadirkan kesejukan hati
Membawa pikiran mengembara mengenang wajah kekasih
Yang tak pernah selesai kusiasati
Long Bilah, Mahakam Ulu, 22.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Jika! Mengapa?
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61bfe53706310e587d13cba2/puisi-jika-mengapa
Puisi Pilihan: Malam ini Bulan Nampak Indah
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61b9488a62a70417280d9c72/malam-ini-bulan-nampak-indah
Puisi Pilihan Lainnya: Berita Kepada Kekasih
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61b1657e75ead607801984c2/puisi-berita-kepada-kekasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H