Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sepasang Merpati Mengitari Bandar

28 November 2021   20:50 Diperbarui: 28 November 2021   20:53 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Sepasang Merpati Mengitari Bandar - Teluk Balikpapan / Dokpri ams99 

Sepasang Merpati Mengitari Bandar

Sepasang merpati terbang tinggi
Melintasi bandar ramai
Menyusuri sudut-sudut jalan
Menuntaskan luah rindu lama terkekang
Dan menggenapinya dalam sebuah episentrum kasmaran

Sepasang merpati menuntaskan mimpi-mimpi
Lelap dalam tidur malam sepi
Menggenggam janji-janji
Meraih sebuah mahligai
Dan sungai-sungai tenang mengalir

Sepasang merpati mengakhiri tualang
Dari perjalanan riuh yang panjang
Dari tempat yang cukup jauh
Membawa sauh
Dan seperangkat remah-remah

Sepasang merpati terbang rendah
Setelah seharian penuh penat
Menukik, lalu bertengger pada sebuah tiang sampan
Menumpang pada sebuah bahtera
Hendak menuju ke pulau seberang

Sepasang merpati berangkulan mesra
Sepanjang teluk yang mengombak
Saling berbisik, saling mematuk paruh, berangkulan, mengepak sayap-sayap
Tak mengindahkan sekeliling geladak
Yang ramai oleh sekawanan burung lain hendak pulang

Balikpapan 17.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Guru, Orang Tua Kedua Bagi Setiap Anak

Puisi Pilihan: Ikhlas Menjadi Hilang

Puisi Pilihan Lainnya: Pohon Tua Terhempaskan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun