Tak Sepenuhnya
Keadaan membaik
Ketika pagi mengisyaratkan keheningan
Tanpa rintik hujan seperti kemarin
Perjalanan menuju kelaziman
Menjemput segenap impian
Dan kerinduan kepada Puan
Untuk sementara tak ada penghalang
Ombak di telukpun tenang
Nyaris tak nampak keriuhan anak samudera sepanjang pandangan
Di kejauhan nampak gugusan kabut
Mengambang di bumantara
Menggelantung, berserakan membentuk sekumpulan putih meneduhkan
Di hamparan teluk tak berbuih
Barisan kapal-kapal tertambat presisi
Menunggu tuan membawa pergi
Lalu lalang para penerjemah rindu
Membawa remah-remah di punggung
Demi cinta ia begitu
Hiruk-pikuk itu
Mencipta anomali Â
Aku merasakan sepi dalam riuh
Tuan telah pergi membawa beberapa bahtera
Nalar tiba-tiba mengendap ragu memulai kerja
Kemana hendak ketemui puan ?
Keadaan membaik ?
Menidurkan aku dalam rebahan pesona alam
Semesta tak sepenuhnya berpihak
Penajam Paser Utara, 04.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Batas Abjad
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6180d0f90101906abc497902/puisi-batas-abjad
Puisi Pilihan: Jargon
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/617b8cf801019076441c5182/puisi-jargon
Puisi Pilihan Lainnya: Sungguh Nyata
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6178b747dfa97e0e716c11b2/puisi-sungguh-nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H