Sungguh Nyata
Sungguh berani rindu berbiak di antara kita yang tak saling menyapa
Bahkan ketika sedikit pun tak ada gerimis menerpa
Mungkinkah hanya sakadar prasangka
Atau sedang salah alamat
Sungguh lancang rasa ini berkecambah
Di saat mentari sedang terik-teriknya
Adakah ia semacam fatamorgana
Ataukah sejenis benih-benih langka
Sungguh tak ada beda
Berdua menempuhi masa
Menangkup jiwa seutuhnya
Mengejawantahkan cinta
Sungguh, pembatas tak mungkin lagi ada
Telah terlanjur tumbuh tunas-tunas nyata
Bahkan di musim pancaroba
Makin subur, kian lebat
Balikpapan, 17.10.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Telah Sempurna
Puisi Pilihan: Sebilah Pedang Sunyi
Puisi Pilihan Lainnya: Lafaz Janji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H