Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu Gus Dur

7 September 2021   20:20 Diperbarui: 13 September 2021   09:48 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Rindu Gusdur/ Tempo.co By Text On Photo 

Rindu Gus Dur

Gus ...
Aku tak tahu apakah Aku merindukanmu atau sekadar mengingatmu
Tapi Aku merasa Kami membutuhkanmu saat ini
Bangsa dan negara ini sedang sakit
Dan Aku yakin Engkau penyembuhnya
Komplikasi akut bangsa ini:
Wabah penyakit berkembang biak
Korupsi merajalela
Kolusi menjadi - jadi
Nepotisme mendarah daging
Kejahatan sosial menyeruak
Keragaman terpecah
Anak - anak bangsa tersekat - sekat

Gus ...
Aku tahu Engkau penawarnya,
Obat paling mujarabnya ada pada lisan dan hatimu
Lalu kemana harus kucari sosok penggantinya
Tak ada tabib, dokter, paramedis yang mampu menakarnya
Yang ada adalah seperti orang - orang sok pintar dan bijak,
Tokoh - tokoh tidak layak jadi panutan,
Yang tak tahu mencari jalan keluar terbaik
Dari zaman serba tak pasti ini

Gus ...
Harus kah Aku berdoa
Agar Tuhan mengirimmu dalam wujud lain, wali misalnya, imam contohnya
Jika demikian kiranya
Aku akan mengajak keluargaku, teman - temanku,  saudara-saudara ku sebangsa dan setanah air
Yang punya tekad dan idealisme sama
" Bhinneka Tunggal Ika "
Untuk berdoa secara khusyuk agar Engkau bereinkarnasi
Mewujud kembali dalam sosok baru dan paripurna

Penajam Paser Utara, 07.09.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Persembahan Hari Lahir Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, 7 September 1940

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Dalam Komposisi Rindu

Puisi Pilihan: Keadaan Kita

Puisi Pilihan Lainnya: Menjadi Asing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun