Tak Seperti Biasa
Kita tidak sempat lagi bercakap
Seperti biasa di saat-saat menjelang senja
Hari hampir kian gelap
Di beranda sore yang kosong rasa
Hampa derap-derap langkah
Rindu tak berhenti reda
Mengapa tak kau kirim lagi kata-kata
Menyekap beribu bahasa
Di antara beragam tanda-tanda
Bahkan tak sempat kau bertanya
; Apakah Aku baik-baik saja ?
Adakah ini semacam pertanda
Di permulaan malam, masih belum beranjak
Di bawah pohon yang daun-daunnya menua
Kutunggu pertanyaanku Kau eja
Sepertinya tak jua muncul jawaban nyata
Cukup lama berdiam menyaksikan bunga-bunga rekah
Cuaca pun senyap seketika
Tahukah Engkau, jika hal satu-satunya yang Kupinta
Di ruang yang gulita; Aku berdoa
Menanti purnama
Balikpapan, 25.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya:Â Mataku Benar-benar Hujan
Puisi Pilihan:Â Secarik Kertas Bernyawa, Puisi Untuk Budi Darma
Puisi Pilihan Lainnya:Â Rindu, Sebuah Pertanyaan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI