Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perihal Menghormat pada Bendera Merah Putih

16 Agustus 2021   14:14 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:15 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal Mengormat Pada Bendera Merah Putih

Anakku
Jangan sekali-kali Engkau
Menghormat ke bendera merah putih
Sebab itu bagian dari syirik
Merusak akidah
Merusak mental spiritual

Anakku
Janganlah pernah Engkau
Menyanyikan lagu kebangsaan
Sebab itu merupakan perbuatan musyrik
Merusak pemahaman agama
Merusak tatanan moral dan akhlak

Anakku
Sedari sekarang kunasihatkan kepadamu
Jangan pernah kau tak mengindahkan itu
Ingat baik-baik pesanku
Tanamkanlah dalam jiwamu
Bulatkan dalam tekadmu

Anakku
Jika suatu ketika ada yang berkata padamu
; Jangan menghormat pada bendera merah putih
  Jangan menyanyikan lagu kebangsaan
Jangan Kau ikuti nasihat itu
Cukup Kau mendengarnya dan berlalu

Anakku
Camkan benar-benar (Petuah yang sesungguhnya)
Jangan menghormat pada bendera merah putih
Jangan menyanyikan lagu kebangsaan
Jika Kamu sedang beraktifitas
Jika Kamu sedang beribadah

Menghormatlah pada bendera merah putih
Menyanyilah lagu kebangsaan
Jika pada waktu dan tempat yang tepat
Wasiat alim ulama
Itu adalah bagian cinta tanah air
Dan cinta tanah air adalah bagian dari iman

Penajam Paser Utara, 16.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Sesaat Setelah Hujan

Puisi Pilihan: Merdeka yang Dipertanyakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun