Sajak Futur
/1/
Kukirimkan padamu berpuluh-puluh kalimat
Tiap kalinya berbeda, namun pengertiannya sama
; Aku tak ingin suatu waktu: ketika keriput kulit, kerut wajah
Kita menaja pada ruang dan waktu yang tak sama
/2/
Telah kukatakan padamu
Dengan lisan paling menggigih
Berkenan penuh, kuikrarkan rindu hanya padamu
Setakat mahkota kita memutih
/3/
Aku telah menapis loka paling rahasia
Ketika senja kala telah memapak kita
Sebuah rumah kayu menghadap ke pantai yang indah
Di kelilingi gugusan pokok akasia
/4/
Di sana kita mengkhatamkan waktu
Aku menulis puisi-puisi senja
Kau menenun kain-kain sutra
Tiap hari begitu; tanpa jeda, tanpa jenuh
Penajam Paser Utara, 13.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong