Sebuah Perjalanan
Kita berjalan lamban
Melewati jalan kecil berbatu
Dengan hati-hati mendaratkan kaki
Selangkah demi selangkah
Dengan penuh seluruh; Kita hendak mendaki bukit
Ke puncak paling tinggi di hadapan itu
Kita hanya cukup
Membawa remah-remah di punggung
Dan harapan menggunung
Kita harus mengatur siasat
Perjalanan ini tak mampu kita terka
Entah sampai kapan, kita berpijak di titian
Mungkin esok, lusa, semua tak ada kepastian
Tugas kita, hanya agar tiba di penghujung
Jangan sampai surut dan menyerah kepada keadaan
Mimpi-mimpi kita; merdeka , terlalu sayang untuk di singkirkan
Meski kita tak terlalu selalu beruntung
Tuhan tahu betapa rencana-rencana kita kian matang
Penajam Paser Utara, 09.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya: Doa Sepasang Kekasih Abrar di Malam Sunyi
Puisi Pilihan: Komposisi Senja
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/610a263f06310e30f54267b2/puisi-komposisi-senja
Puisi Pilihan Lainnya: Merdeka yang Dipertanyakan
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/61076c1dc0cfa175137827b2/puisi-merdeka-yang-di-pertanyakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H