Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Malam Minggu Tak Lagi Ada

31 Juli 2021   23:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   23:31 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Malam Minggu Tak Lagi Ada/ Dokpri @ams99 By Text On Photo 

Malam Minggu Tak Lagi Ada

Malam minggu dulu
Itu kelabu
Bagi sesiapa yang tak keluar menikmati malam
Bersama kekasihnya

Malam minggu dulu
Itu kosong
Terhadap seseorang yang tak berkumpul melewati malam
Bersama teman-temannya

Malam minggu kini
Itu hampa
Bagi kita semua tanpa kecuali
Tak ada tanda-tanda kehidupan
Yang ada: kesendirian dalam kesunyian
Di rumah-rumah yang tak lagi ramah
Di kamar-kamar yang terlihat nanar
Di hati-hati kita yang terus gelisah

Malam minggu kini
Hanya mimpi
Dalam selimut-selimut tipis
Yang membuat kita menggigil
Hingga pagi

Malam minggu kini
Berbalut asa tak pasti
Juga rindu menguliti
Tak kunjung meniti
Padamu terlanjur menghardik; mencabik relung hati

Balikpapan, 31.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Di Seberang Kota

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6102404e6e38336305013342/puisi-di-seberang-kota

Puisi Pilihan: Sejuta Kebaikan di Tengah Pandemi

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60fcca4c1525102d701bacf2/puisi-sejuta-kebaikan-di-tengah-pandemi

Puisi Pilihan Lainnya: Anomali Waktu

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6100eeb4b337b337336f0ea2/puisi-anomali-waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun