Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rindu Terhalang Pandemi

11 Juli 2021   20:40 Diperbarui: 11 Juli 2021   21:44 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Rindu Terhalang Pandemi (Dokpri @ams99-By. Text On Photo)

Rindu Terhalang Pandemi

Kekasihku yang jauh
Di kampung halaman; menahan rindu

Kekasihmu disini
Di beranda kota; menanggung sauh

Masihkah kau ingat di halaman berapa?
Kita menautkan kisah

Aku masih begitu hafal
Ketika pelukan terakhir di kala senja di beranda rumah tua

Jangan kau anggap aku melupa akan janji
Keadaan memaksaku ter lockdown di kota ini

Janji kita sementara terhalang pandemi
Tapi jangan sampai membuat rindu kita ter isolasi

Kita menempuh jalur karantina
Memisahkan diri; sementara waktu menguapkan rindu dan rasa

Satu hal kita saling pegang teguh
Bahwa cinta kita positif senantiasa bertaut

Biarlah kita mengalah saat kini
Menjaga jarak, hingga suatu ketika rindu menjadi-jadi

Betapa hina corona ini
Menghalangi rindu kita; begitu menggigih

Balikpapan, 11.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Hujan pada Perjalanan Sepanjang Waktu.

Puisi Pilihan: Arti Hadirmu.

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan dan Rindu Semalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun