Saling Menunggu
Ada yang menungguku semalam
Saat telah tertidur pulas dalam kelam
Akibat menahan gigil rindu tak tertahan
Aku tak tahu, apakah dalam penantian
Ia mengalami keresahan
Seperti aku dalam pejam mata; wajahnya masih membayang
Saat aku terbangun
Ia telah terlena dalam peluk malam
Kegelisahanku kini tak karuan
Tak sempat kukirimkan sajak-sajak kerinduan
Sebagaimana ia tagih setiap akhir pekan
Sajakmu adalah pengobat rindu; katanya berulang-ulang
Kita meresapi rasa dalam keadaan saling menunggu
Keresahan, harapan; menyatu
Keterasingan, keriuhan; meramu
Apabila hendak meluahkan rindu
Hanya mampu merapal doa-doa khusyuk
Tak ada ragu; maksimum cinta mengejawantah di situ
Balikpapan, 28.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya.
Puisi Sebelumnya:Â Anomali Pagi.
Puisi Pilihan Lainnya:Â Memburu Angin.
Puisi Pilihan Lainnya: Hujan di Matamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H