Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Anomali Pagi

29 Juni 2021   08:08 Diperbarui: 29 Juni 2021   14:15 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anomali Pagi

Sepagi ini terbangun
Tak seperti hari-hari sebelum
Sejuk udara semalam menghanyutkan
Meninabobokan diri dalam temaram
Memutar jarum-jarum jam

Suara-suara alam menyeringai
Rimbun pohon-pohon di belakang rumah menyanyi
Burung-burung ceria berkicau manis
Di kejauhan nampak kabut-kabut tipis
Dunia memang fana, juga naif

Jendela terbuka sejak semalam
Hingga mengendap di baliknya embun-embun
Kuterka matahari akan lebih cepat datang
Nyatanya, semburatnya masih malu-malu tersenyum
Kuncup; seperti bunga di halaman

Balikpapan, 27.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya.

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan di Matamu

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60d55124bb448622ed309e22/puisi-hujan-di-matamu

Puisi Sebelumnya: Tuhan, Perkenankan Doaku.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60d775d0bb448670a205c652/puisi-tuhan-perkenankan-doaku

Puisi Pilihan Lainnya: Memburu Angin.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60d491b69b650023ed335474/puisi-memburu-angin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun