Mungkin, kau selalu menduga
Aku sedang menikmati malam-malam bunga
Hingga ketika aku terlelap dalam tidur lena
Dan tak mampu ku beri jawaban atas tanya
Kau menerka-nerka hipotesa
Tak selalu aku kuat dalam mengarungi senja
Hingga malam tiba terkadang tak kuasa menahan pejam mata
Mataku memang terlelap, namun pikiranku terjaga
Adalah dirimu bertahta disana
Adalah wajahmu menghiasi mimpi-mimpi indah
Malam terkadang menjadi perihal buruk bagi kita
Membawa alam pikiran mengembara kemana-mana
Kita berada pada persimpangan kata
Kau bersemayam dalam mega istana
Aku menderas tanya dalam tanda-tanda
Mungkin, memang kita ditakdirkan untuk saling menduga
Karena raga selalu kembali ke masing-masing rumah
Kita terkadang menjadi saling asing dalam setiap sua
Kau seperti awan-awan berserakan di angkasa
Aku menjelma hujan setelahnya
Balikpapan, 12.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya:Â Kisah Cinta dalam Diam.
Puisi Pilihan Lainnya:Â Hatimu Setetes Embun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H