Lepas landas dari udara; mengapung
Kubiarkan ia bergegas lalu larung
Bulir demi bulir menabuh
Melambung, melandai, meluruh ke ujung daun-daun
Hinggap kemana kehendak hatinya menuju
Jangan halangi aku untuk menyaksikanmu
Aku begitu menyukai bening warnamu
Biarkan aku menyudahi pandanganku
Hingga suatu waktu
Ketika hangat cuaca mengganggu
Biarkan kuresapi keraibanmu hingga senantiasa luput
Hatimu setetes embun
Harga dan nilainya; di takar tak mampu
Abadi, besok kan kembali muncul; tak putus-putus
Penajam Paser Utara, 10.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Lelaki yang Tersesat
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60c05e208ede4857d956d9a2/puisi-lelaki-yang-tersesat
Puisi Pilihan Lainnya: Perihal Asrar Kopimu
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60bf1f1ad541df3bed79bc72/puisi-perihal-asrar-kopimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H