Seorang berkata "Betapa aku merdeka"
Aku berkuasa atas diri dengan segala kehendak
Bahkan aku menikmati hidup tanpa "cinta"
Hingga aku memiliki kebebasan tiada batas
Bertualang ia menuruti instingnya
Mengunjungi tempat baru, mendatangi tempat lama
Sebisa hati berkata, sejauh kaki melangkah
Ia menjadi dirinya dalam nurani terpenjara
Segala hal atas dirinya
Adalah penguasaan sesuatu yang bukan hakikatnya
Terjatuh dalam lubang menganga
Dasarnya berlumpur noda-noda
Sungguh ia telah menghianati kalbunya
Kaki melangkah, pikiran mengembara, hati bertanya-tanya
Semakin jauh menapak jalan
Semakin jauh tersesat
Hingga suatu ketika
Ia datang dan berkata; aku hendak pulang
Masihkah ada waktu dan ruang
Menyusun kembali serpihan-serpihan
Penajam Paser Utara, 09.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Perihal Asrar Kopimu