Tepat pertengahan malam
Ketika yang terdengar hanya detak jarum jam dinding
Menikmati hening
Sambil membaca guratan-guratan
Di balik jendela kulihat redup cahaya rembulan
Meski samar ia nampak berdekatan dengan awan-awan
Mungkin mereka sedang melakukan percakapan
Di dalam; cuaca hangat
Lampu pijar di atas kepala memancarkan cahaya tunggal
00:00; Layar gawai menampilkan angka
Serasa angin berhenti mengudara
Ada kekosongan rasa mengembara
Seperti di luar; sepi jua melanda
Tak selalu malam menghadirkan dingin dan ramah
Tangan meraih pintu
Membuka percakapan dengan malam kian membatu
Di beranda rumah paling depan:Â sesuatu menunggu
Daun-daun jambu
Pagar-pagar bambu
Senantiasa disitu
Setia bahkan tak punya batas waktu
Sedang saat ini; aku amnesia malam minggu
Balikpapan, 6 Juni 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Aku dan Orang-orang Lalai
Puisi Pilihan Lainnya: Pelintas Pelangi Senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H