Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Semu

3 Juni 2021   15:00 Diperbarui: 3 Juni 2021   15:00 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi Semu (Dokpri @ams99_By Text On Photo)

Semu

Berangkat tiap pagi
Pulang tiap petang
Begitu berulang-ulang
Tanpa jeda, tanpa henti

Katanya kerja
Nyatanya rutinitas semata
Melihat agenda
Melakukan evaluasi kinerja

Batin bertanya-tanya
Itukah pengabdian?
Kepada bangsa dan negara
Hening dalam kecamuk pikiran

Bukan apa-apa
Selain sekadar tak melakukan sesuatu yang nyata
Ada batas menghalangi setiap kata, sikap, tindakan
Otak mewakili negara, beku terjamah tilikan

Aku gamang
Ketika hendak menemuimu
Aku ragu akan diriku
Mulut berujar, hati menyatakan perihal lain

Kukatakan dengan indah
Dengan lidah cukup fasih
Seolah ia adalah hakikat
Nyatanya sekadar kamuflase sempit

Mungkin lebih baik berhenti
Suara pekik anak kecil
Menggema dibalik reruntuhan bangunan
Yang entah selesai kapan

Atau lebih baik mati
Cekik kerah baju sendiri
Jiwamu telah lama pergi
Kau bukan yang kukenali

Penajam Paser Utara, 3 Juni 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Hujan Rahasia

Puisi Pilihan Lainnya:  Fragmen Rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun