Buku, Nasibmu Kini
Berdebu, penuh sawang
Berantakan
Tak beraturan
Pada lemari kayu antik yang sudah usang
Di rumah orang-orang
Tak tersentuh
Sepi, sunyi, sendiri
Tak ada yang menjenguk
Ia membaca dirinya sendiri
Di sekolah-sekolah; kini
Tertata bersih
Berjajar apik
Tak sulit untuk mencari
Namun tak ada yang sudi lagi
Di perpustakaan, teronggok rapi
Di perlakukan bak raja
Di pajang sedemikian rupa
Ranjangnya dingin dan empuk
Hanya dilihat sambil berlalu
Di toko-toko pustaka
Tergerus zaman
Corona, Gawai, gadget, internet,
Lamat-lamat
Eksitensimu tergantikan
Buku, nasibmu kini menyilukan
*Refleksi Hari Buku Nasional 17 Mei 2021
Balikpapan, 17 Mei 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Renungan Setelah Ramadan
Puisi Pilihan Lainnya: Harapan Anak Yatim bersama Ibunya yang Sakit di Malam Lebaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H