“Setiap orang memiliki hobi, kecenderungan memilih suatu hobi tertentu karena kesenangan pada objeknya. Umumnya kesenangan itu adalah tentang sesuatu yang berhubungan dengan passion. Di sana akan di temukan rasa penasaran, gairah dan antusias yang luar biasa” [AMS99]
Hobi dalam defenisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama.
Jika melihat defenisi tersebut, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan sederhana, bahwa hobi adalah sesuatu hal yang kita gemari atau senangi lebih dari yang lainnya, tetapi hal tersebut bukanlah pekerjaan utama. Jadi bekerja itu bukan hobi tapi tuntutan hidup.
Contohnya. Sebagai karyawan perusahaan, seseorang bekerja sebagai operator komputer. Sebagai konsekuensi logis pekerjaannya setiap hari berhubungan dengan perangkat komputer. Bukan berarti itu adalah hobinya. Melainkan hanya sebagai tuntutan pekerjaan saja.
Hobinya adalah sesuatu yang di gemari atau disenanginya diluar pekerjaan tersebut, misalnya main game, olahraga sepakbola, memancing dan sebagainya. Coba aja tanya pemain sepak bola, ketika di tanya perihal hobi dia akan jawab sesuatu diluar pekerjaannya seperti main golf, berkuda, memancing dan lain-lain.
Hampir semua orang memiliki hobi, begitu juga halnya dengan saya dan Anda. Tetapi ada orang yang menganggap bahwa melakukan kegiatan yang kita suka hanya menyia-nyiakan waktu saja.
Mungkin itu ada benarnya, jika kecenderungan kita terlalu berlebihan dan melupakan sesuatu hal yang lebih prioritas dalam hidup yaitu sesuatu yang berhubungan dengan hajat hidup. Mari kita pikirkan sama-sama, siapa tahu memang begitu adanya.
Saya sendiri memiliki beberapa hobi seperti membaca, menulis, dan sepakbola.
Khusus hobi yang disebutkan terakhir, masuk dalam kategori akut, segala hal yang berhubungan dengan sepakbola saya sangat gandrungi. Mulai dari bermain sepakbola itu sendiri, menonton pertandingan baik secara langsung di venue pertandingan, di stadion maupun lapangan biasa.
Saat masih ada tabloid atau majalah olahraga, saya juga rutin membelinya seperti bola, soccer, GO, sportif, tabloid liga italia dan lain-lain.
Hal yang paling radikal dalam kecintaan saya tentang sepakbola adalah koleksi jersey sepakbola. Mungkin cerita hobi koleksi barang yang satu ini bagi sebagian orang sangat tidak rasional.
Saya memiliki koleksi jersey cukup banyak, untuk jumlahnya saya tidak pernah menghitungnya. Tetapi jika di perkirakan mungkin sekira 200 lembar. Tapi jangan salah, tidak semua di beli, sebagian adalah di dapatkan secara gratis, maklum pemain semi amatir. Sudah amatir, semi lagi, hmmmm.
Alasan mengoleksi jersey As Roma karena merupakan klub favorit saya sejak tahun 2000. Sejarah kecintaan saya terhadap klub serigala ibu kota ini di mulai pada saat transfer fantastis As Roma sepanjang sejarahnya, yakni kedatangan Gabriel Omar Batistuta sebagai punggawa baru yang di boyong dari Fiorentina. Jadi ketahuan deh generasinya!
Jumlah koleksi jersey As Roma saya secara pasti, tidak tahu. Pada saat saya hitung sebelum pengambilan gambar untuk dokumentasi ada 59 lembar, belum sebagian yang tercecer dan belum sempat di kumpulkan dan sebagian lagi tersimpan di kampung halaman. Jika saya perkirakan mungkin totalnya ada 70-an jersey. Bukan bermaksud pamer lho yah, ini real.
Mungkin sebagian ada yang menganggap bahwa saya terlalu berlebihan dalam hal koleksi barang. Dengan memiliki jersey Khusus As Roma saja sebanyak 70 lembar.
Secara sepintas mungkin iya, tapi jika kita hitung atau konversi, dalam kurun waktu 21 tahun sejak saya mengoleksinya, berarti saya menyisihkan uang saya tiap tahun untuk membeli jersey As Roma sebanyak 3 lembar. Hal yang masih lumrah atau wajar bagi harga sebuah hobi. Jadi masih masuk akal kan?
Demikian cerita saya yang berhubungan dengan hobi koleksi barang, yaitu mengoleksi jersey Klub Sepakbola As Roma sejak tahun 2000. Bagaimana dengan anda, punya hobi koleksi barang yang lain? Silahkan berbagi cerita di kolom komentar.
Semoga bermanfaat
Salam Hangat
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H