Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Sahur: Selalu Teringat Masa Kecil Di Kampung Halaman

1 Mei 2021   22:50 Diperbarui: 1 Mei 2021   23:02 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang tradisi sahur, Indonesia memiliki tradisi unik dan bermacam-macam.

Sebelum masuk ke pembahasan  lebih lanjut, ada baiknya kita menelaah dua kata kunci yang hendak di bahas, yaitu tradisi dan sahur, agar bisa lebih paham.

Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.

Sahur adalah makan pada dini hari (disunahkan menjelang fajar sebelum subuh) bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa.

Jadi kesimpulan sederhana dari dua suku kata tersebut, bahwa tradisi sahur adalah adat kebiasaan turun temurun dari generasi kegenerasi yang masih dijalankan pada saat melaksanakan sahur bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa.

Tradisi sahur di Indonesia begitu unik dan beragam. Tiap-tiap daerah memiliki cara atau ciri khas tertentu, meskipun pada dasarnya memiliki satu kesamaan pokok, yaitu: (1). Kebiasaan sebelum sahur yakni adanya semacam kegiatan mengeluarkan suara/ bunyi-bunyian sebagai “Panggilan bangun sahur” (2). Tersedianya menu makanan sahur, dan (3) kegiatan setelah sahur.

Saya akan membahas tradisi sahur versi saya, artinya tradisi ini saya alami dan saya saksikan sendiri pada saat anak-anak. Bukan tanpa sebab, karena bagi saya segala hal tentang memori ramadan yang paling membekas adalah ketika masih anak-anak.

Tentang tradisi sahur saya selalu teringat masa kecil dahulu di kampung halaman.

Sebagian kisah tentang sahur ada ditulisan ini: https://thr.kompasiana.com/alimusrisyam/607d88d28ede480165265ae2/nostalgia-suasana-ramadan-masa-kecil-momen-menjadi-monumen-menjelma-kenangan

Periode anak-anak atau masa kecil yang saya maksud adalah ketika usia saya antara 5-11 tahun atau saat duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Saya ingat, kali pertama saya melaksanakan ibadah puasa, yaitu ketika saya berusia lima tahun, saat itu sudah sekolah di kelas satu SD. Puasa pertama ramadan tahun itu saya mampu berpuasa sebanyak empat hari penuh, selebihnya hanya setengah hari. Itupun rasa-rasanya melalui perjuangan yang maha berat saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun