Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Untuk Kita Renungkan

6 April 2021   09:09 Diperbarui: 6 April 2021   09:14 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk Kita Renungkan

Kembali Kita terhenyak oleh murka alam
Ketika tiba-tiba bencana itu datang
Menerjang, menghujam tak memberi isyarat
Tak kenal ampun, tak ada gelagat, semua terlewat

Keindahan alam mu kini sedang diuji
Pun penghuninya gemah ripah loh jinawi
Musibah banjir bandang, pohon tumbang, tanah longsor, lahar dingin
telah meluluh lantakkan seantero negeri seribu bukit

Alam tak lagi ramah
Sekian lama terlelap dalam diam; terbaring pasrah
Kini ia membangunkan dengan amarah
Sedang kita sedang terlena dalam tidur; terlelap

Duka kini menyelimuti mereka
Berpegangan tangan ringankan derita saudara kita
Mereka membutuhkan uluran tangan dan doa-doa
Jangan biarkan mereka sendirian merana

Semoga ini hanya pertanda
Agar Kita mulai berbenah
Alam adalah anugerah terindah
Patut di jaga, di lestarikan, di manfaatkan secara bijak

Balikpapan, 6 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya: 

Puisi Sebelumnya: Penghayat Alam

Penghayat Alam

Puisi Pilihan Lainnya: Pertanyaan Musim

Puisi Pertanyaan Musim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun