Hujan turun semalaman
Hujan membumi dengan kencang
Menggelongsor, lalu tetiba meluruh pelan
Begitu seterusnya hingga pagi menghadang
Ketika kita tidak membuka percakapan
Hujan turun semalaman
Membasahi tanah-tanah, tumbuh-tumbuhan, jalan-jalan
Rinainya tak henti-henti berkumandang
Kuasa bumi tak ada penolakan
Tatkala Kita tak saling memandang
Hujan berhenti tepat pukul tujuh pagi
Sepatumu dan jaketku basah bergelantung di temali
Kita tak mengerti keadaan ini
Hingga desir angin menghampiri
Dan hanya ada satu selimut di laci
Balikpapan, 18 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Kecamuk Hening
Puisi Pilihan Lainnya:Â Introspeksi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H