Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Perihal Demokrasi

12 Maret 2021   11:00 Diperbarui: 12 Maret 2021   11:08 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal Demokrasi

Jika ada makhluk paling fenomenal pada jagat raya, menyara sistem sosial politik, itulah demokrasi, ia menjadi pengejawantahan Tuhan mengatur manusia dan kemanusiaan dalam negara bangsa, ia lahir dari selubung hakikat mazhab politik dan hakikat filsafat ilmu, menjelma sistem paling laris dan ampuh di dunia, gumam partisannya.

Ia menjadi kiblat bagi mayoritas kelompok negara bangsa mengatak eksistensinya, mendesain sistem berbangsa dan bernegara sempurna.

Keluhuran nilainya adalah kedaulatan, bahwa kedaulatan di tangan rakyat, menciptakan pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, semua hal tentang kebijakan dan hukum adalah rakyat muaranya, demikian identitasnya.

Partisipasi adalah keniscayaan, keterbukaan adalah ruh, kebebasan dan tanggung jawab adalah kesemestian.

Segala hal tentang idealismenya membuncah dan tertuang dalam sebuah pesta keren; pemilu, di sana menjadi wadah kompetisi paling masyhur bagi para calon wakil-wakil rakyat, menjelma wakil-wakil Tuhan.

Kompetisi sehat, bermartabat, berkualitas bermuara pada keterpilihan sosok paripurna menjadi pemegang tampuk kuasa, juga melahirkan oposisi yang berkarakter dan berjiwa besar, membangun citra kritik positif konstruktif, dalam bingkai check and balances, demikian hakikatnya.

Penajam Paser Utara, 12 Maret 2021

Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya

Puisi Sebelumnya: Sepasang Mata di Keheningan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun