Udara mengadar nyaris tanpa hembusan
Kabut-kabut tipis cerai berai tak karuan
Aku memanggil-manggil namamu ketika keheningan menyeruak
Tak ada terang, tak juga gelap
Samar dan redup sepanjang pandang
Di teluk tempat mengais-ngais tiap saban
Tenang, seolah enggan menghanyutkan
Engkau mengirim sejumput harapan
Yang tak pernah Kau selesaikan
Hanya terkenang sepanjang ingatan
Sebatas itukah kita bercengkerama
Membatas pada dinding-dinding masa
Sementara matahari kian menanjak
Kita tak bergerak saling menuju
Aku terus saja membatin dan Kau masih membatu
Penajam Paser Utara, 8 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Sebelumnya: Sendiri di Bawah Terik
Puisi Pilihan: Pada Sebuah Persinggahan Singkat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H