Melangkah kaki menuruni bahtera kecil
Sempadan jalan adalah air
Sepanjang jalan adalah kayu
Dihiasi warna-warni cat yang mulai sabur
Senja Belum juga beranjak
Dari beranda sore yang lembut
Kaki melangkah diatas anyaman kayu berantai
Dibawahnya air hempasan teluk menyeringai
Hujan tiba-tiba menyapa
Jaket dan topi basah Seketika
Tatkala seseorang datang menyapa
Aku membalikkan letih badan
Dari seberang teluk; Kau merengkuh telingaku
Gelembung udara menyengat kaku
Kenapa kita masih bercakap-cakap
Petang makin gelap
Menangkap pandangan mata
Pada barisan perahu-perahu
Diantara jalan dan jembatan
Diantara himpit-menghimpit rumah kayu
Orang-orang berjalan
Pergi dan datang
Bertualang
Kita masih bercengkerama saling mendengarkan
Malam menghampiri kita
Di ruang redup cahaya
Mengapa hujan tiba-tiba reda
Waktu tak menahanku berlama-lama
:Maaf, Aku pergi untuk sementara
Balikpapan, 16 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Pada Suatu Pagi
Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke SamuderaÂ