Senja menuntunku mengembara menuju keheningan
Aku menerka ia akan mengusik keadaanku
Nyatanya ia tak cukup tega
Jemari hangatnya merangkul pundakku mesra
Dan membalikkan badanku perlahan
Mataku memandang semburat jingganya
Kulihat dengan nyata;
Wajahmu tersenyum manis
Indah tangan melambai
Lalu sesaat sebelum tenggelam
Kau tulis sebuah kalimat singkat di balik awan
Meski samar
Aku masih bisa mengejanya;
" Our Love is Eternal "
Teluk Balikpapan, 29 Januari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera.
*Puisi Sebelumnya: Pada Sebuah Malam Musim Hujan di Tepi Muara Sesumpu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H