Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membatin

24 Januari 2021   21:01 Diperbarui: 24 Januari 2021   21:19 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membatin

Pagi membatin
Meresapi cuaca cukup dingin
Tak ada sapa suara-suara alam
Tak jua merapal bisik-bisik ilalang
Bahkan Sang Dewi kayangan
Menjamah rindu; enggan

Dulu, Aku menjelma pangeran bagi kerajaanmu
Menganggapku satu-satunya nakhoda
Tak sempat embun meluruh
Kau mengirim sepucuk surat
Bukan nada cinta namun isyarat jumud
Kau ingin Aku terpuruk; Aku menduga itu

Hujan datang
Menyamarkan embun-embun
Meluruh bersama bulir-bulir hujan
Meresap ke tanah-tanah kering
Dan Aku mentartil gelombangnya
Isyaratmu memakzulkan

Pagi belum jua beranjak
Tatapan mesra sepasang burung pipit
Menggoda inklusi rindu
Mengejekku dengan kicauan lirih
Sembari berciuman lembut
Terbang ke satu dahan ke dahan lain; tak henti-henti

Aku menerka-nerka
Tuhan sengaja mengirim sepasang burung itu
Agar Aku meniru kelembutannya
Untuk kuejawantahkan
Aku kembali membatin;
Mengapa Kuasa tak mengirimkan sepasang sayap malaikat
Untuk mengantarku ke haribaan

Balikpapan 24 Januari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/600509e48ede48417b4b1792/perahuku-tak-sampai-ke-samudera

*Puisi Lainnya: Menjelma Bayang-bayang https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6000f15c8ede487f1c1fa3f2/menjelma-bayang-bayang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun