Ibu, Maafkan Kehinaan Anakmu
Ibu:
Aku menduga, Aku telah lalai
Abai memerdekakan masa tuamu
Menenangkanmu dari keterpurukan masa lalu
Menjaga asa dan doa - doamu
Disetiap waktu - waktu syahdu
Engkau menginginkan temu
Aku di rantau menjelma gagu
Betapa hina diriku
Tak mengindahkan rindumu
Betapa zalimnya Aku
Menunda - nunda hangat pelukmu
Sedangkan secara batin Aku Paham
Dan penuh kesadaran verbatim
Sumber segala kasih
Awal mula mengenal kisah
Tidak cukupkah sembilu: sembilan bulan keperihan sebagai penanda
Tatkala masih dalam selubung rahasia
Setahun, dua tahun
Menyesap sumber mata air cinta satu - satunya di dunia, menghasilkan asupan gizi paripurna: kolostrum