Kamu hendak mengatakan apa
Ketika Aku menghendaki tentang Kita
Seperti apa?
Kita menanggalkan ego fana
Seperti apa?
Kita meninggalkan habitat purna
Tahukah Kamu
Seperti apa diriku padamu?
Aku menjelma angin
Ketika dihadapanmu kabut menghalang
Aku seperti pendar cahaya gemintang
Pada gelap malam
Bulan tertutup gumpalan awan
Aku menjadi bulir - bulir hujan
ditanah kering bebatuan
Kemarau bertahun - tahun
Aku merupakan episode awal kisah
dalam persemaian kasih
Mengharap abadi rindu membelasah
Aku mewujud senja
dengan rona indah merah jingga
Bagi penikmat sore yang setia
Aku adalah penumpang terakhir
Pada sebuah halte ditempat parkir
Menunggu bus paling akhir
; dirimu yang mutakhir
Balikpapan, 11 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya_Senja yang Muram
*Puisi Pilihan_Sebuah Kisah di Ruang Rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H