Musim demi musim berlalu
Bersemi bersama hari, bulan dan tahun
Bersemi walau mungkin tak bersemai
Dan Aku tak pernah bosan menemani
Dua belas musim menjadi penanda
Hasrat mengabadi kuat
Menikam ego-ego fana
Hatiku telah tertawan sempurna
Beragam rasa kukecupi
Pahit kutelan
Manis kucicipi
Menjadi semacam ujian lahir-batin
Bukan menjadi lemah
Tidak berubah pudar
Cinta itu makin meluah
Rindu itu makin membengkar
Masyhur namamu dalam ingatan
Padamu cinta tak lazim
Bukan kekasih biasa
; Roma
Balikpapan, 11 Oktober 2020Â
Ali Musri Syam Puang AntongÂ
*Puisi Sebelumnya: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f826f7d8ede485b7e440923/hasrat-tak-sampai
*Puisi Lainnya: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f7d03e2d541df55435ceb12/ayat-ayat-rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H