Kulisankan namamu dengan fasih
Penuh harap menyelimuti
Emosi
Dan hasrat mengilhami
Kutatap wajahmu dalam lamunan
Kueja dengan terang cahaya rembulan
Penjelas bagi rasa terpendam
Memintal, Menggenang
Ucapan manis bibir
Terakhir kau ucapkan
Kujadikan dalil sahih
Menanti jabat erat tangan
Aku menagih itu
Menjadi bukti merajut mimpi
Kekuatan alam pikiran
Kujaga menjelma riwayat kenangan
Diujung penantian
Harapan panjang
Kulafazkan hikayat kita
Adalah Takdir-Nya
Tuhan menjadikan wahyu dan mujizat
Bagi rasul dan nabi
Aku menjadikan Azimat
Bagi dirimu hakikat rindu abadi
Penajam Paser Utara, 6 Oktober 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f7c2b11d541df2f3046b302/secangkir-kopi-pada-suatu-senja
*Puisi Pilihan Lainnya: https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f7742a1d541df48322f3442/terang-bulan-kehangatan-dan-konspirasi-zaman