Di Kota Ini
Dikota ini
Kusebut namamu dengan lisan paling galir
Berulang-ulang dengan nada paling mahir
Kau bergeming
Dikota ini
Kusentuh hatimu dengan rasa paling syahdu
Kugenggam jiwamu dengan hasrat paling memburu
Kau abai
Dikota ini,
Para pengguna jalan tetap ramai,
Riuh kemacetan menemani
Hujan lebat terus mengguyur, menjelma banjir
Dikota ini,
Engkau datang dengan senyum paling sungging,
Debaran jantung tak mampu mengelabui
Gemuruh angin malam dan ledakan asmara menjadi merapi
Samarinda, 25 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f6a272c097f364e2f2412f4/aku-dan-perempuan-sepi
*Puisi Lainnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f685c794fdf9118f62ed2f2/aku-cemburu