Nostalgia Remaja
Tertegun Kumemandang wajahmu
Pemiliknya begitu amat kukagumi dulu
Ketika masih remaja
Masa-masa ranum dan manja
Saat-saat teman dan kekasih tiada beda
Terkesima pikiranku menelusuri sejarah
Kau menjadi idola para pria
Kembang desa
Cantik, cerdas, bersahaja
Guru-guru muda pun kau buat menganga
Terdiam mengingat selaksa kenangan
Tereduksi dalam-dalam
Membentang segala ingatan
Berseliweran, berkelindan dalam pikiran
Mengawang-awang
Tersipu malu kukatakan
Begitu pahit kenyataan
Ketika genggaman erat tangan
Tak mendapat restu orang tua, handai taulan
Engkau pasrah menerima pinangan orang seberang
Kita pun berpisah dan bertemu sekarang
Balikpapan 10 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya :
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f597b0fd541df2974782d12/langit-tak-pernah-menolak-senja