Bencana ; Falsafah Kemanusiaan dan Kerinduan
Ragam bencana tengah melanda negeri ;
Bencana banjir terjadi dibanyak tempat,
Badai angin puting beliung menerjang beberapa wilayah,
Tanah longsong menerpa sebagian daerah.
Semua orang membicarakannya
Membahasnya ;
Di kantor, kantin -kantin, warung kopi, warung makan, lesehan,
Di jalan -jalan, gang - gang, pangkalan ojek, pos kamling,
Di Sawah - sawah, ladang -ladang, kebun - kebun,
Di laut, pantai, sungai, danau, tambak - tambak, di atas perahu
Di Pasar - pasar, toko - toko, kelontong,
Di rumah, di teras, di dapur hingga tempat tidur,
Nyaris semua orang tak luput mempercakapkan.
Banyak Orang peduli, hirau, peka
Ini menunjukkan ketinggian falsafah peri kemanusiaan kita
Mengisyaratkan kedalaman rasa
Empati sebagai anak - anak bangsa
Tetapi mengapa?
Tak ada sedikitpun simpati dengan banjir dipipiku
Kecamuk badai rasa di hatiku
dan luruhnya emosi jiwaku
Apakah falsafah kerinduan sudah sirna, Kekasih?
Balikpapan, 15.07.2020
Ali Musri Syam Puang Antong
dan ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H