Pada Suatu Pagi
Pada suatu pagi nanti
Kita terbangun dengan jejak indah mimpi
Wajah kita beradu
Hidung kita saling menghirup
Aroma alami tubuh
Kita mendekap
Erat - erat
Lebih vulgar dari kangguru dengan kantungnya
Pagi itu
Setelah semalam suntuk
Kita menikmati etape perjalanan panjang
Desiran debur ombak
Dengan seduhan kopi nikmat
Kau sajikan dalam cangkir putih
Dalam desahan angin semilir
Gugusan pohon mengayun
Mengisyaratkan keheningan
Hasrat menderu
Merasuk sukma
Dan kita kembali
Menikmati pagi
Seperti puncak asmara semalam
Samarinda, 14.07.2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Puisi Lainnya:
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f04ab3cd541df29e031e883/tuhan-kali-ini-saja
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f0b2c7b097f361e6b70a1e2/simbol-simbol-semu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H