Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Inklusi Rindu

19 Mei 2019   06:06 Diperbarui: 19 Mei 2019   06:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Inklusi Rindu"

Pada puisi yang kau tulis,
Lewat bait kata indah yang tereka manis,
Kutemukan permisif batas-batas,
Inklusi rindu menjejalkan potongan-potongan bias,
****
Pada Jalan setapak kayu ulin basah setelah terguyur hujan deras,
Berjalan beriring saling menggenggam jari meremas,
Desiran ombak perlahan-pelan terlalu polos,
Menyaksikan kerinduan dua anak manusia tergopoh menggilas,
****
Pada Gubuk reot tua tepat dibibir pantai dibawah pohon adas,
Menjadi saksi bisu apatis,
Tingkah dua sejoli kasmaran penuh maras,
Aku menggendongmu beranjak dari bongkahan kayu lapuk tempat kita beralas,
****
Pada gendongan manja itu kau memeluk memelas,
Meraih pelukan mesra tak mengindahkan gesekan daun talas,
Kau ingin kita sampai ketitian ujung jembatan kayu ulin cadas,
Sebab disana semua tampak lebih romantis,

#Balikpapan 19052019

#alimusrisyam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun