Respon neglect dalam psikologi organisasi dianggap sebagai perilaku destruktif dan pasif. Karyawan yang menunjukkan perilaku ini biasanya tidak lagi peduli dengan kualitas pekerjaan dan mulai melakukan tindakan seperti sering absen, terlambat, atau menurunkan standar kerja. Menurut teori job disengagement, perilaku ini mencerminkan keterputusan emosional dari pekerjaan. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas dan meningkatnya tingkat kesalahan, yang pada akhirnya merugikan organisasi secara keseluruhan.
Implikasi EVLN-Model dalam Psikologi Organisasi
Dalam kajian psikologi organisasi, EVLN-Model menawarkan wawasan penting tentang bagaimana karyawan bereaksi terhadap ketidakpuasan kerja. Pemahaman tentang model ini memungkinkan manajemen untuk merancang intervensi yang efektif dalam menangani ketidakpuasan karyawan. Pendekatan proaktif, seperti menciptakan budaya komunikasi terbuka (voice) dan mempromosikan keseimbangan kerja-kehidupan yang sehat, dapat membantu mengurangi kecenderungan keluar (exit) dan perilaku mengabaikan (neglect).
Ketidakpuasan kerja merupakan fenomena yang kompleks dalam psikologi organisasi. Dengan memahami dinamika tanggapan karyawan melalui EVLN-Model, organisasi dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, memperkuat loyalitas, dan meminimalisir dampak negatif terhadap produktivitas dan kinerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H