Mohon tunggu...
Ali Mursyid
Ali Mursyid Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTs Muslimin Bojongpicung | Awardee LPDP-BIB Kemenag

Pemilik Website Bahasa Arab Madrasah (MI Arabic, MTs Arabic, MA Arabic) | Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diam atau Berkata Baik

7 September 2024   06:24 Diperbarui: 7 September 2024   06:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai situasi yang menuntut kita untuk berbicara atau tetap diam. Dalam Islam, konsep ini diatur dengan sangat jelas melalui ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Prinsip "diam atau berkata baik" adalah salah satu pedoman utama yang dianjurkan dalam Islam untuk menjaga keharmonisan, menghindari konflik, dan menciptakan lingkungan yang damai. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana Islam memandang pentingnya memilih antara diam atau berkata baik dalam berbagai situasi kehidupan.

1. Pengantar: Makna Diam dalam Islam

Dalam Islam, diam bukanlah tanda kelemahan atau ketidakpedulian. Sebaliknya, diam sering kali menjadi tanda kebijaksanaan. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa jika kita tidak dapat berkata sesuatu yang baik, maka lebih baik untuk diam.

Diam dalam Islam berarti menghindari perkataan yang tidak bermanfaat, gosip, fitnah, atau kata-kata yang dapat melukai perasaan orang lain. Ini adalah bentuk pengendalian diri dan kesabaran yang sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pentingnya Berkata Baik dalam Islam

Berkata baik adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Kata-kata yang baik dapat menjadi sumber kebaikan dan membawa berkah dalam kehidupan seseorang. Al-Qur'an mengajarkan bahwa kata-kata yang baik adalah seperti pohon yang baik, yang akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit, memberikan buah pada setiap musimnya (QS. Ibrahim: 24-25).

Dengan berkata baik, kita dapat menyebarkan kasih sayang, kedamaian, dan rasa persaudaraan. Islam mengajarkan kita untuk berbicara dengan lemah lembut, memberikan nasihat yang baik, dan selalu menghindari kata-kata kasar atau menyakitkan.

3. Situasi di Mana Diam Lebih Baik

Ada banyak situasi di mana diam lebih baik daripada berbicara. Beberapa di antaranya adalah:

- Ketika Marah: Saat seseorang berada dalam keadaan marah, kata-kata yang keluar sering kali tidak terkendali dan dapat menyakiti orang lain. Dalam Islam, diam saat marah dianjurkan untuk menghindari ucapan yang tidak baik.
 
- Menghindari Fitnah dan Gosip: Fitnah adalah salah satu dosa besar dalam Islam. Diam dalam situasi di mana gosip atau fitnah sedang dibicarakan adalah cara terbaik untuk menjaga diri dari dosa ini.
 
- Tidak Memiliki Ilmu yang Cukup: Jika seseorang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu hal, lebih baik untuk diam daripada menyampaikan informasi yang salah.

4. Situasi di Mana Berkata Baik Dianjurkan

Sebaliknya, ada situasi di mana berkata baik sangat dianjurkan, seperti:

- Memberikan Nasihat: Ketika melihat seseorang dalam kesulitan atau kesalahan, memberikan nasihat yang baik dengan kata-kata yang lembut adalah bagian dari ajaran Islam.
 
- Menghibur Orang Lain: Saat ada yang sedang sedih atau berduka, kata-kata penghiburan dan doa dapat memberikan kekuatan dan ketenangan.
 
- Menyebarkan Ilmu: Islam menganjurkan untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Berkata baik dalam bentuk mengajarkan ilmu adalah salah satu cara untuk mendapatkan pahala.

5. Konsekuensi dari Berkata Tidak Baik

Islam juga mengingatkan kita tentang bahaya dari berkata tidak baik. Kata-kata yang kasar, menghina, atau menyakiti orang lain dapat membawa pada dosa dan merusak hubungan sosial. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku agar mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka." (QS. Al-Isra: 53).

Kata-kata yang tidak baik juga dapat menjadi sumber fitnah, yang dalam Islam dipandang lebih berbahaya daripada pembunuhan (QS. Al-Baqarah: 191). Oleh karena itu, menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik adalah salah satu cara untuk menjaga keimanan dan hubungan baik dengan orang lain.

Dalam Islam, pilihan antara diam atau berkata baik adalah pedoman penting yang harus dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Diam dalam situasi yang tepat menunjukkan kebijaksanaan dan pengendalian diri, sementara berkata baik dapat membawa banyak kebaikan dan keberkahan. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip ini, kita dapat menjaga keharmonisan sosial dan meningkatkan kualitas spiritual kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun