Filsafat manajemen telah berkembang pesat dari masa ke masa, mulai dari penerapannya yang sederhana hingga menjadi disiplin ilmu yang kompleks. Sejarah ini mencerminkan evolusi pemikiran manusia dalam memahami dan mengelola organisasi. Artikel ini akan membahas sejarah dan perkembangan filsafat manajemen, dimulai dari fase pra-sejarah, fase sejarah, hingga fase modern, serta bagaimana manajemen berkembang dari seni menjadi ilmu pengetahuan yang terstruktur.
Perkembangan Manajemen sebagai Seni dan Ilmu Pengetahuan
Manajemen sebagai seni dan ilmu telah mengalami perkembangan signifikan dari masa prasejarah hingga era modern. Pemahaman tentang manajemen terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Artikel ini akan mengulas sejarah perkembangan manajemen dari sudut pandang seni dan ilmu pengetahuan, membahas fase-fase penting yang membentuk praktik manajemen yang kita kenal saat ini.
Fase Pra-Sejarah dalam Perkembangan Manajemen
Pada fase prasejarah, sebelum tahun 1 M, praktik manajemen telah mulai diterapkan secara sederhana dalam masyarakat. Bukti sejarah menunjukkan bahwa berbagai peradaban kuno seperti Mesopotamia, Babilonia, Mesir Kuno, Tiongkok Kuno, Romawi Kuno, dan Yunani Kuno telah menggunakan prinsip-prinsip manajemen dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Misalnya, di Mesopotamia dan Babilonia, prinsip manajemen diterapkan dalam pemerintahan, perdagangan, dan pengangkutan. Mesir Kuno lebih maju dalam administrasi pemerintahan dan militer, sementara Tiongkok Kuno berhasil menciptakan sistem administrasi kepegawaian yang masih relevan hingga saat ini. Di Yunani Kuno, kontribusi terbesar adalah pengembangan konsep demokrasi yang memengaruhi administrasi dan manajemen. Fase ini menunjukkan bahwa meskipun sederhana, prinsip-prinsip manajemen sudah ada dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Fase Sejarah dalam Perkembangan Manajemen
Fase sejarah yang berlangsung hingga tahun 1886 ditandai oleh kegelapan dalam perkembangan administrasi dan manajemen selama lebih dari 15 abad pertama era modern. Pengaruh Gereja Katolik Roma dan Revolusi Industri di Inggris membawa perubahan besar dalam filosofi manajemen, menggeser fokus dari pendekatan "job centered" ke "human centered." Charles Babbage, dengan karyanya The Economy of Manufactures, menekankan pentingnya efisiensi, namun baru mendapatkan perhatian setelah munculnya Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886. Taylor memperkenalkan pendekatan ilmiah dalam manajemen, yang menjadi landasan bagi manajemen modern. Bersama dengan Henri Fayol, yang fokus pada administrasi tingkat atas, mereka mengembangkan teori-teori manajemen yang menjadi dasar bagi ilmu manajemen yang kita kenal saat ini.
Fase Modern dalam Perkembangan Manajemen
Fase modern dimulai pada tahun 1886 dan masih berlangsung hingga saat ini. Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor menjadi tonggak penting dalam sejarah manajemen, di mana Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Karya Taylor, The Principles of Scientific Management, yang diterbitkan pada tahun 1911, menjadi referensi utama dalam manajemen modern. Pada saat yang sama, di Prancis, Henri Fayol mengembangkan teori administrasi yang fokus pada fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Keduanya memberikan kontribusi besar dalam perkembangan manajemen sebagai ilmu pengetahuan dan seni, dengan Taylor sebagai bapak "Gerakan Manajemen Ilmiah" dan Fayol sebagai bapak "Teori Administrasi Modern."
Perkembangan Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan
Ilmu manajemen telah berkembang melalui empat tahap utama: Tahap Survival (1886-1930), Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1920-1945), Tahap Human Relations (1945-1959), dan Tahap Behavioralisme (1959-sekarang). Pada tahap Survival, manajemen diperjuangkan untuk diakui sebagai cabang ilmu pengetahuan. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan melihat penyempurnaan prinsip-prinsip dan dalil-dalil manajemen, sementara Tahap Human Relations menekankan pentingnya faktor manusia dalam manajemen. Tahap Behavioralisme, yang berlangsung hingga saat ini, fokus pada studi tentang perilaku manusia dalam organisasi, serta cara-cara untuk meningkatkan efektivitas organisasi melalui pemahaman mendalam tentang perilaku tersebut.
Sejarah perkembangan manajemen menunjukkan evolusi dari praktik sederhana di era prasejarah hingga pendekatan ilmiah dan kompleks di era modern. Manajemen telah berkembang dari seni menjadi ilmu pengetahuan, dengan kontribusi penting dari para pemikir seperti Frederick Winslow Taylor dan Henri Fayol. Pemahaman tentang manajemen terus berkembang, menjadikannya disiplin yang dinamis dan vital dalam dunia bisnis dan organisasi saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H