Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menagih Janji Anies

20 Oktober 2017   16:57 Diperbarui: 20 Oktober 2017   18:38 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau saya dulu pernah tinggal di Dubai, saya ber-KTP Jakarta, makanya ketika ada pilkada DKI, saya dihadapkan dengan dua pilihan, pertama dukung  Ahok ( Jet Lee) atau dukung Anies ( Wan Abut).

Setelah nunggu "wangsit" akhirnya saya dukung wan Abut, alasannya simpel, Ahok belum di sunat, sepemahaman saya, orang Islam enggak boleh pilih pemimpin yang belum disunat. 

Orang yang belum disunat cuma dua, pertama anak kecil, kedua belum Islam, jadi kuatlah tekad saya mendukung wan Abut, eh salah om Anies yang ganteng (senyum)

Apakah salah memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan dukung mendukung calon pemimpin berdasarkan kesamaan agama?

Kalo salah, tolonglah saya yang masih hijau ini di tunjukan, dimana salahnya?, Saya pilih pemimpin karena kesamaan iman, karena dengan itu saya merasa tenang. 

Setelah Imam, saya lihat kompetensi, menurut saya, Anies adalah sosok yang kompeten, bagaimana kalo saya salah duga? Ternyata Anies enggak bisa apa-apa.

Saya tunggulah, inikan masih hitungan hari, nantilah, lihat kedepannya, kalo anies Ok dukung terus kalo enggak ok, ya jangan di pilih lagi, simpel kan? Beri kritikan, masukan, jangan ragu untuk memberikan teguran, toh Anies bukan siapa-siapa, dia hanya diberi amanat untuk ngurusin Jakarta, selama 5 tahun. Itu aja. Enggak kurang, enggak lebih.

Dalam hitungan hari kedepan, saya akan tinggal di Jakarta, setelah tinggal di Dubai yang mana saya jarang kejebak macet, saya akan mengalami yang sebaliknya di Jakarta.

Yang mana sarana transportasi massa sangat keren di Dubai, ketika hak-hak penumpang begitu sangat diperhatikan, saya bertanya, apakah hal yang sama akan saya dapati di Jakarta?

Saya mendengar dari Istri, kalo sekarang, naek kereta di Jakarta udah lumayan nyaman, udah "dingin" walaupun masih desek-desekan, GPP, enjoy aja, di Dubai juga kalo jam pulang kerja, desek-desekan, towel-towelan.

Emang sih, kagak bisa ngebandingin Jakarta ama Dubai, tapi namanya juga manusia, pastilah suka ngebanding-bandingin. 

Jadi, saya akan menunggu, itu berarti kamu pendukung yang enggak loyal dong?, Mestinya kamu dukung terus Anies-Sandi, ,emang Anies-Sandi siapa?, Saya dukung mereka karena mereka menjanjikan Jakarta yang lebih baik, kalo kenyataan kagak, ogah banget dukung terus.

Saya mencoba realistis aja, selama Anies -Sandi ok, saya dukung, kalo memble, mending mereka loncat ke laut aja, biar pacaran sama putri duyung ha-ha-ha.

Lalu kapan mau nagih janji Anies? Iya, kapan-kapan aja. (Senyum)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun